Senin, 19 Januari 2009

Lebih Penting Mana ?

Sebelum memulai tulisan ini, saya akan memulainya dengan beberapa pertanyaan :

- Lebih penting mana Konflik Gaza dengan gempa di Papua beberapa waktu lalu ?
- Lebih penting mana Konflik Gaza dengan kebakaran di Depo Pertamina Plumpang tadi malam ?
- Lebih penting mana Konflik Gaza dengan banjir yang melanda kawasan Jawa Tengah beberapa saat lalu ?

Tentu jawabnya, sama – sama penting. Sebenarnya masih banyak pertanyaan serupa di benak saya. Namun ada ketidaknyamanan yang timbul di hati saya, melihat euphoria masyarakat Indonesia akhir – akhir ini. Dimana – mana bermunculan berita tentang Timur Tengah, ketika bertemu kawan di sekolah yang ditanyakan, “ Bagaimana Palestina hari ini ? ”. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan itu semua, justru saya merasa bangga menjadi bagian dari bangsa yang punya rasa empati tinggi terhadap bangsa lain, tapi bagaimana dengan pertanyaan tentang kondisi Papua setelah gempa, tentang Jawa Tengah yang dilanda banjir, apakah masih terucap di mulut kita dan terlihat di televisi – televisi kita?

Bukankah, kita diajarkan untuk peduli terhadap yang lebih dekat dengan kita terlebih dahulu ? Mulai dari keluarga, tetangga, sedaerah, sebangsa, baru setelah itu dalam lingkup yang lebih besar lagi. Satu contoh, gempa yang terjadi di Papua beberapa saat lalu sama besarnya dengan yang terjadi di Yogya tahun 2006 lalu, tapi apakah ada penggalangan dana seperti pada tahun 2006 ? Apakah ada doa bersama untuk korban gempa di Papua seperti pada tahun 2006? Mengenaskan memang melihat ketimpangan ini. Keadaan ini diperparah dengan ekspose media yang berlebihan terhadap kondisi di luar negeri, tapi tidak diimbangi dengan laporan tentang nasib bangsa kita sendiri. Ingat, kita juga punya masalah, masih banyak bangsa kita yang tertindas dan hidup sengsara. Mengapa kepedulian kita tidak kita curahkan kepada yang lebih dekat dulu, baru setelah itu kepada saudara kita yang lain.

Saya tegaskan, saya bukannya tidak peduli dengan ribuan nyawa yang teregang di Palestina. Seluruh jiwa dan raga ini saya nyatakan menentang keras agresi Israel di Palestina. Saya dukung 100% penggalangan dana untuk rakyat Palestina, tapi mbok ya diimbangi dengan perhatian untuk bangsa kita sendiri.

Peristiwa kebakaran di Depo Pertamina Plumpang semalam memunculkan dilema baru di hati saya. Di satu sisi, saya prihatin dengan bencana yang terjadi itu, di sisi lain, ketidaknyamanan saya di atas mulai berkurang dan semoga akan segera hilang. Hari ini ( Senin, 19 Januari 2009 ), ekspose media tentang kondisi bangsa ini sudah mulai menggeliat lagi. Semoga hal ini akan diikuti perhatian masyarakat yang menjadi seimbang terhadap kondisi bangsa kita dan kondisi yang terjadi di luar negeri.

Saya sadar, akan banyak kawan – kawan yang tidak setuju dengan pemikirann saya ini. Saya hanya berusaha menjadi seorang yang berhati nurani, nasionalis, dan adil, tanpa memperhatikan adanya suku, agama, dan ras di muka bumi ini.

12 komentar:

  1. iya droi
    smangat!
    jangan penah menyerah karena dicerca
    tapi buktikan bahwa yang mereka cerca adalah sesuatu yang akan mereka dukung di masa mendatang

    BalasHapus
  2. makasih kawan..sukses utk kita semua!

    BalasHapus
  3. saya sependapat dengan anda saudara adri seperti postingan saya beberapa waktu lalu juga..
    semoga Indonesia tidak selalu menjadi negeri yang membesar2kan masalah dan melupakan masalah yang seharusnya diprioritaskan,

    BalasHapus
  4. Saya dukung anda sodara adrie.. hohoho..
    sip deh

    BalasHapus
  5. aku setuju dengan argumen anda...

    tetapi aku tidak begitu suka karena terkesan media yang begitu terpojok...

    tanpa media berita di papua, jawa tengah, dkk tidak akan bisa sampai di telinga kita bukan??

    BalasHapus
  6. sudah banyak orang yang sering berkata seperti anda. toh peggalanga dana tetap berlanjut. yang penting bagi anda itu tidak perlulah mengugat keyakinan masing-masing. ini negara bebas berpendapat. saya juga menghargai pendapat anda sepanjang anda tidak menganggu keyakinan orang lain.

    BalasHapus
  7. untuk mas forlan,

    sebelumnya saya harap, anda dapat membaca tulisan saya sekali lg..saya sama skali tidak menentang adanya penggalangan dana, jelas 2 saya nyatakan saya mendukung penuh kegiatan2 semacam tsb..yg saya sesalkan hanya adanya ketimpangan perhatian thdp hal2 yg terjadi di dalam negeri kita sendiri..

    dan saya juga tidak pernah menggugat bahkan mengusik sedikitpun kebebasan org lain dlm berpendapat, saya hanya mencoba mengungkapkan apa yg saya pikirkan dan rasakan.tolong benar2 dipahami maksud dari tulisan saya.trimakasih.

    BalasHapus
  8. wow

    great argument

    i think Indonesian media almost forget about Proximity point in the news. They just wrote something that gave effect world-wide for some purposes that we don't know yet. Maybe their massive movement on the international news has some purposes to our country. The palestine news aren't no longer war or humanity issue only, but it is a political issue that may give effect to Indonesia government because of religion issue beneath it.

    But, I agree with your argument.

    Nice job!

    BalasHapus
  9. there was a mistake in par3 line4

    "arent no longer" suppose to be "are no longer"

    BalasHapus
  10. Ihsan Muttaqin mengatakan...

    ini masalah yang kompleks, kompleks, sekali lagi kompleks,, bahkan bisa dibilang kompleks sekali. yang mana diantara sekian banyak faktornya, adalah pola pikir masyarakat indonesia yang mudah diarahkan, nasionalis yang tempe, media yang didekte rating, pemerintah yang tidak berwibawa dan belum punya visi yang jelas, dan Tentu Saja adanya tingkah laku busuk negara2 yang ingin mengambil keuntungan dari kekacauan pikiran masyarakat indonesia.

    masalah yang diangkat bung adrie diatas hanya salah satu dari banyak rentetan ke"lebih penting mana"an di indonesia.

    tunggu penjelasan selanjutnya di blog saya yang akan mengudara beberapa saat lagi.

    Sadarlah Indonesia!!! salam bangkit Idonesia bung Adri!!! hahaha,,

    BalasHapus
  11. penting semua ...
    palestina itu bagian dari kita yang mengaku manusia
    :)

    btw, adrie ini masih sma atau dah kuliah?
    kok perasaan familiar ya ...
    atau cuman perasaan aja ..

    http://firman.web.id

    BalasHapus