Dua orang mahasiswa berlainan negara bertemu di sebuah acara seminar multi nasional yang membahas tentang kepemimpinan. Mark, seorang mahasiswa dari Eropa, datang menghampiri seorang mahasiswa Indonesia bernama Jono. Pembicaraan pun terjadi antar keduanya.
Mark : Selamat ya, akhirnya anda punya presiden baru !
Jono : Haa, bagaimana bisa? Pemilihan presiden di negara saya baru akan diadakan beberapa bulan lagi.
Mark : Lalu siapa yang saya lihat di seluruh penjuru Indonesia tadi malam ?
Jono : Mmm.
Mark : Iya, saya yakin sekali. Bahkan ketika saya melewati sebuah hotel di Jakarta, sedang diadakan pesta menyambut pelantikannya.
Jono : Siapa maksud anda? Saya semakin tidak mengerti.
Mark : Itu, yang saya lihat semalam di banyak televisi dan koran, yang orangnya berperawakan kurus, hitam, dan berambut botak.
Jono : Jangan – jangan maksud anda…
Mark : Iya, saya teringat, kalau tidak salah beliau bernama Mr. Obama..
Jono : Waak!! Obama itu Presiden Amerika Serikat terpilih, anda pasti salah lihat Mark!
Mark : What? Kenapa bisa begitu?
Jono : Tidak mungkin, tidak mungkin, Presiden saya saat ini bernama SBY.
Mark : SBY? Sepertinya saya pernah mendengar nama itu. Apakah beliau yang berbadan tinggi besar itu ?
Jono : Ya benar sekali! Beliau menjabat menjadi Presiden saya sejak tahun 2004 lalu.
Mark : Ya ya ya, saya tahu. Tapi tahun 2004 lalu, saya juga sedang berada di Indonesia, kenapa tidak ada perayaan yang seheboh tadi malam, ketika Obama dilantik. Padahal kan Obama bukan Presiden kalian?
Jono : Wah, saya juga tidak tahu jawabnya, Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang..
Begitulah akhir pembicaraan dari kedua mahasiswa itu. Memang itu hanyalah sedikit ungkapan dari apa yang terbersit di otak saya, tapi bagaimana kalau benar – benar terjadi ? Satu kata, Bangkit Indonesia!
Rabu, 21 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hmmm.. kenapa yaa?
BalasHapussoalnya Amerika Serikat negara adidaya dan sedunia heboh
*tapi ngapa lo ya mpe pesta di hotel segala.. ckckc..*
SBY oposisinya banyakk.. Yang ngrayain paling cuma partai demokrat tok (mskipun dipilih stgh rakyat Indo)
Kenapa masyarakatnya ga hebohh?? ga tauu yaa.. haha..
aneh... heboh amat sih ..
BalasHapusobama mungkin bakal DAGDIGDUG mengingat dia pernah menetap di INDONESIA...
but its a great conversation dude!!
ahahhahahahhahaa
BalasHapusdoain aja besok kalo presiden kita uda kepilih sapa orangnya
bakal lebih hebohh
Yaaaa memang terlalu ironis sekali. Tapi aku setuju pendapat meauwlycious, Semoga siapapun presidennya nanti di Indonesia ada perayaan meriah.
BalasHapusiya tuhh...mentang2 pernah tinggal di Indonesia,, orang Indonesia jd gede kepala. Seolah2 obama adalah "produk" Indonesia. Jangan sampe kita berharap terlalu tinggi, sampe pesta2 di hotel segala.
BalasHapusNg! Aku juga mikir gitu. Kayaknya kebanyakan orang Indonesia berharap terlalu banyak sama Obama...
BalasHapusorang indonesia lebay sama obama. bener2 kita membesarkan yang kecil, tapi melupakan yang (sebenarnya) besar...hehe pie sih kin
BalasHapussetuju teman2!!!
BalasHapusApa benar obama bisa menuntaskan masalah ditimur tengah dan berhenti jadi babu yahudi???
ohh ya buat teman2.
kalo mhs indo bilang :
"Mari kita berjuang untuk bangsa yg lbh baik!!!"
(dengan cara demo dan menggunakan otot habis2n)
beda dgn adrie..
yang berjuang untuk bangsa yg lebih baik, dengan cara menulis dan menggunakan otak habis2n...
salam!
Bangkit Indonesia!
-bukan edhonesia lho-
wehheee
umm
BalasHapusitu tu kayaknya media kita deh yang sukaknya aneh2.
mereka tu sukaknya memburu berita yang menghebohkan, yang menarik orang2..bukan malah yang penting dan ap tu det.
nek aku mengingat2 masalah bhp tu to...media tu hanya menge shoot masalah demo2 nya, pas ada yang pingsan nagis2.. tapi, media nggak nyiarin saat ruu itu di rancang..
ya gimana info penting bisa nyebar nek media masih suka pilih2 berita..gitu.
saya menyesal baca ini.
BalasHapusngambang.
kaya tai saya di kloset.
bajingan kalo mau nulis sesuatu dipikir dulu dong mas.
kayaknya semua orang juga tau hal yang anda tulis.
ngapain ditulis lagi.
hah.
anda benar benar tidak lucu. kosong.
kayak tai saya di kloset.
mas/mbak anonim..
BalasHapustrimakasih atas kritiknya, tapi saya rasa sebelum memulai mengkritik, anda perlu untuk belajar berbahasa dulu, bahasa saja masih tidak karuan seperti itu.ingat, kata - kata anda adalah wujud dari diri anda itu seperti apa.
oiya,satu lg, cobalah belajar meningkatkan keberanian dan kedewasaan anda, seorang yang pemani dan dewasa tidak akan meninggalkan komen tanpa identitas yg jelas..jadi beraninya surat kaleng toh?
dan, dari cara anda berbahasa, sepertinya saya mengenal anda..
saya harap anda mengunjungi blog saya lagi, dan membaca balasan saya ini.terimakasih.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusaiiihh.ada anak ga lulus sd berkomen.
BalasHapussungguh naif.
bukan masalah bila seseorang menulis apa yang sebenarnya sudah dipikirkan orang-orang.
saat darwin menemukan teori evolusi, semua orang berteriak "kalo hanya itu, kami juga bisa!"
kalau memang iya, kenapa tidak diungkapkan lebih dulu.
bicara mudah, bertindak sulit.
penyakit kronis rakyat Indonesia yang menghambat kemajuan negaranya sendiri.
teruslah berkarya anak bangsa, ejekan sadis hanya cobaan yang akan membuatmu makin kuat.
mereka yang iri adalah mereka yang tak bahagia hidupnya.
mereka yang bertahan, akan cemerlang hidupnya..
oiya, sekedar info,
BalasHapustai ngambang tu berarti mencret loo.
kalo tai yang baik tu harusnya tenggelam..
hati2..gejala diare..
banyak2 makan buah dan sayur..
*maap. out of topik*
Bung Adrie yang sangat nasionalis, saya telah membaca tulisan anda (Obama atau SBY). saya sangat setuju dengan anda. Setelah saya pikir-pikir masyarakat Indonesia memang terlalu berlebihan dalam merayakan terpilihnya Obama sebagai presiden Amerika. Sedangkan presidennya sendiri dilantik tanpa ada kemeriahan sedikitpun didalamnya. Oh, betapa malangnya negeri ini. Memang cuma kritik-kritik seperti inilah yang bisa kita lakukan demi negeri ini. Maju terus bung Adrie. Maju terus Indonesia.
BalasHapusbung adrie yang sangat nasionalis.
BalasHapussekarang anda tau kan bedanya anak lulus sd sama yang tidak lulus.
anak lulus sd cuman bisa mengkritik negara ini. sedangkan saya?
saya bahkan bisa mengkritik pengkritik negara ini.
dan mungkin anda SDnya 12 tahun sehingga bisa mengkritik pengkritik pengkritik negeri ini
[bercanda]
sekarang saya akan mulai serius
adrie bukan darwin. darwin mengungkapkan sesuatu yang unik.
sesuatu yang bahkan tidak terpikirkan oleh orang lain. maaf. mungkin alfred russel wallace sebuah pengecualian.
-haha, saya belum pernah dengar cerita banyak yang berteriak "kalo hanya itu, kami juga bisa!" saat darwin mengemukakan teorinya. teori refolusi?atau revormasi? saya kurang tau. maklum belum lulus SD.-
sedangkan tulisan anda?
anda (mungkin)cuman mencontek tulisan tulisan di koran atau di kaskus demi popularitas murah blog anda.
[idenya, maksud saya]
mungkin hanya dikembangkan dengan 2 tokoh bodoh hasil imajinasi anda.
satu kebodohan :
mark berkata bahwa melihat obama diseluruh indonesia tadi malam.
sedangkan pelantikan obama di amerika jelas2 saat masih ada matahari. bagaimana mark bisa salah mengira seperti itu?
[nb: pelantikan obama disiarkan LIVE dibeberapa saluran lokal di indonesia. saya yakin anda juga antusias menonton.]
lalu siapa yang bodoh?
mahasiswa EROPA yang tidak mengenal obama atau adrie primera yang miskin logika?
lagipula, apakah cuman indonesia yang heboh?
apakah anda pernah mensurvei animo masyarakat di negara lainnya?
jangan asal memvonis orang indonesia dong.
obama adalah presiden kulit hitam pertama di negara paling berkuasa di dunia. saya pikir SELURUH DUNIA menanti perubahan yang akan terjadi dalam tubuh amerika.
MUNGKIN yang lebay bukan cuma orang indonesia!
bodoh nomer 2 :
jono si mahasiswa indonesia, bahkan tidak bisa menjawab ketika ditanya. dia malah mengalihkannya pada rumput yang bergoyang. apa susahnya menjawab pertanyaan itu?
jangan2 anda benarbenar tidak tau jawabannya? dasar lulusan SD.
pada akhirnya khayalan anda sendiri yang merendahkan martabat masyarakat indonesia?
jono mahasiswa indonesia yang bodoh, atau adrie primera yang hanya bisa menulis seperti tai di kloset?
kalau anda mau maju, sebaiknya anda berhenti menggantungkan diri pada rumput yang bergoyang.
oke lupakan tentang kebodohan.
itu jg cuma bercanda. gile, gue bercandanya intelek bgt ya?
kata kata adalah cerminan diri, bukan begitu bung?
kata kata saya penuh kebajingan-bajinganan.
memang saya bajingan saya akui itu.
katakata anda kosong.
tak bermakna sama sekali.
brarti anda memang kosong, bukan begitu bung?
biar saya jelaskan arti "kosong"....
pertamatama, bisakah anda jelaskan inti tulisan anda diatas?
saya yakin, tak lebih dari : "kok orang indonesia heboh sendiri?"
bagi semua yang membaca tulisan diatas, adakah yang sedikit terkejut?
adakah yang pengetahuannya bertambah barang setetes?
jauh lebih baik jika anda menulis, "orang indonesia heboh sendiri dikarenakan blablablablabla...."
bukannya sekedar bertanya "kenapa orang indonesia heboh?"
hahaaaa, keponakanku yang masih embrio saja menanyakan hal yang sama. [jelas belum lulus SD lho...]
matamu nggak rusak kan?
buka mata bung....
p.s. : kalau cuman gitu ya ngapain saya ungkapkan?
p.p.s. : saya akan kembali lagi. anda boleh membawa lulusan sd lainnya untuk melawan saya.
maaf, tapi kebenaran harus ditegakkan.
inilah nama saya.
BalasHapussaya pikir tidak sopan jika saya selalu menulis tanpa nama.
bukan karena saya ingin meningkatkan keberanian dan kedewasaan ataupun vitalitas saya,
tapi yang jadi masalah adalah, kemana anda akan bilang bajingan jika tidak tau nama saya?
bukan begitu bung?
setelah 3 komentar saya putuskan bahwa anda perlu tahu nama saya.
saya tidak ingat anda mengenal saya.
jadi fakta bahwa nama saya tidak mengubah apapun akan tetap.
saya tulis nama saya pun ini tetap surat kaleng.
tapi jika anda pikir lagi memangnya kenapa kalau ini surat kaleng? kalu anda nggak suka anda bisa hapus kan? lagipula ini dunia maya bung. apa peduliku.
ngerti kan maksudku?
salam hangat.
jafar.
Anda pernah baca biografi BO?
BalasHapusKalo anda pernah baca, pasti anda akan tau bahwa di buku tersebut BO kurang antusias dengan masa kecilnya di Indonesia dan tidak pernah secara eksplisit menyebut Indonesia. BO hanya bercerita tentang "pengalaman kecilnya di ASIA TENGGARA".
Jujur pertama kali membaca itu, saya berpikir kenapa orang sehebat BO dan konon pernah diramalkan kedatangannya oleh Nostradamus itu bisa sangat naif.
Tapi mengapa mayoritas bangsa ini tetap memuja sosok BO?
Lalu saya mencoba berpikir positif bahwa BO bersikap seperti itu sebelum eleksi karena:
1. Indonesia selalu diidentikan oleh negara barat sebagai gudangnya teroris (walaupun kita tahu persepsi mereka salah) dan semenjak 11-09 banyak masyarakat Amerika yang menaruh kebencian dan dendam terhadap yang namanya teroris.
2. Nama tengah BO adalah Hussein.
Sekarang anda bayangkan orang yang bernama Hussein dan pernah tinggal di sebuah negara yang dianggap sebagai gudang teroris dan kemudian menjadi capres Amerika, bisa menimbulkan tendensi yang mengkhawatirkan yaitu interpretasi yang keliru dari calon pemilih, dan itu berakibat fatal terhadap implementasi hasil perolehan suaranya kelak.
Namun setelah membaca ini (titikberatkan pada tulisan yang dihighlight). Pikiran positif saya itu tidak sia-sia.
Jujur saja, saya tidak suka dan sangat tersinggung dengan postingan anda ini. Karena dari dialog antara Mark dan Jono, pembaca dapat menangkap bahwa secara implisit anda mempertanyakan mengapa pelantikan presiden negara lain lebih heboh daripada pelantikan presiden negara sendiri bahkan sampai diadakan pesta di hotel segala. Dan hal itu hanya akan menggambarkan betapa munafiknya masyarakat negara ini karena seolah anda mengatakan bahwa bangsa ini lebih mengapresiasi presiden negara lain ketimbang Pak Beye tercinta.
Bagi saya, selebrasi yang banyak diadakan di Indonesia terkait dengan pelantikan BO, itu adalah murni sebagai wujud atas kekaguman mayoritas rakyat negara ini terhadap SOSOK/KEPRIBADIAN BO yang hebat dan kharismatik (bayangkan saja negro yang identik dengan 'kuli' dan 'kriminalitas' bisa menjadi orang nomer satu di negara adidaya Amerika dimana rasisme sangat kental sekali, WTF?), dan ditambah lagi dengan masa kecil BO yang pernah singgah beberapa tahun di Indonesia, makin mantab deh kekaguman bangsa ini.
Saran saya, jangan membuat tulisan bersifat global jika anda masih berpikir lokal. Tapi kalo melihat jumlah postingan anda di blog ini, saya bisa pahami kok.
@Anonim: sebenarnya saya punya pikiran yang sama dengan anda, namun saya memilih untuk menggunakan frase yang agak halus.he4...
@Adrie: ga usah sensi dgn makian dari netter laen, ya emang kayak gini hidup dunia maya, anda harus belajar memahami. Coba deh anda jalan2 di blogosphere, maka anda akan tau kalo tidak sedikit blog yang sering mendapat caci maki. Kalo anda belum bisa paham, berarti anda tidak layak "bermain" di sini.
Baidewei, ngomongin feses, feses itu keliatannya emang harusnya ngambang deh. Emang sih kadang keliatan tenggelam, karena kalo udah jatuh sering langsung nempel ma permukaan kloset. Dan sebenarnya yang mempengaruhi tenggelam ato tidaknya itu adalah massa jenisnya, dan massa jenisnya di pengaruhi oleh makanannya. Semakin berserat semakin tinggi kerapatannya, otomatis makin berat. Loh kok malah OOT sampe ke feses?
FYI and CMIIW, feses itu konsisten loh (dari bentuknya sih, klo ga diganggu oleh objek asing dan lingkungan sekitar), sedangkan manusia malah kayak air di atas daun talas.
God Bless Indonesia (†)
oiya, bener juga papang...
BalasHapushahahaha. harusnya emang ngambang ya..kan sarat air..hehe
kalo mencret, baru tenggelem..hehehe.
trims ya, sudah membenarkan yang salah.(masalah faces)
stuju jugak sama papang dan jafar
BalasHapuswajar klo indonesia lebay. Karena sedunia pun mgkn sedang lebay.
Komennya menarik. Saya blum pernah bisa mengungkapkan selugas itu.*komen saya paling atas.dangkal. haha!*
eniwei, saya banyak belajar.
It's a very nice blog. Salam kenal ya mas.
BalasHapusmaaf kalo ternyata jafar kurang paham mengenai Darwin
BalasHapussaya memang belum membaca semua buku tentang teori evolusi genetika milik Darwin, namun saya membaca tuntas reportase lengkapnya di Kompas.
sangat detail
versi masa kini semacam "ekspedisi ciliwung" yang sebentar lagi diangkat oleh kompas, dan mulai terdengar gaungnya
kritik sah-sah aja, saya rasa postingan adrie memang sangat standar
namun, etika tetap harus dijaga
saya sadar dunia maya tempat semua orang bebas berekspresi,
namun untuk saya pribadi, tidak perlulah terlalu kasar kalau kita mampu mengkritik dengan kata yang biasa saja namun mengena
kalau dikaitkan dengan berbagai konflik di Indonesia, lidah yang tak terjaga malah akan memperkeruh dan memperbesar masalah
sebagai umat beragama pun saya yakin semua orang tau batasannya
mari sama-sama membangun bangsa ini dimulai dari diri kita sendiri!
bung adrie selayaknya berterimakasih kepada bung jafar,
BalasHapuskarena komentar subyektif tsb membuat saya lebih tertarik membaca seluruh isi blog
Bung Adrie mungkin masyarakat Indonesia lebih suka pemimpin yang berkulit hitam seperti Mr. Obama...
BalasHapus"hitam-hitam kereta api, biar hitam bayak yang nanti"
-GILANG-
BalasHapussetuju dengan uma.
blog ini menarik,sumpah.
terutama dengan komentar2 yang membuat blog ini kunilai menarik.
hei,hei,masalah feces, yang baik tuh emang yang tenggelam. gampangannya, kalo e'e kita ngapung tuh berarti ada gangguan pada proses absorpsi di usus kita yg menyebabkan substansi(e.g lemak) tak dapat dicerna.
ingat,lemak tak larut pada air,sehingga mengapung.kalo ada lemak di feces,otomatis feces akan mengapung.tapi bukan masalah yg serius kok.apalagi untuk dibahas dlm blog ini.haha.
*sori OOT.
tetep posting yo drie!
salam.
mana yang punya blog? pengecut.
BalasHapuskok ini malah ada masalah faeces segala ta?
BalasHapusuntuk mas jafar, eh mas apa mbak ya?
kok sedikit feminin walau menyinggung faeces
kritik sambal anda pedas. seperti ketua geng kakak kelas jahat kemayu yang melabrak adik kelasnya.
Oke
komen saya sangat nggak nyambung.
yang namanya tulis - menulis di blog kan ya kadang subjektif kadang gak sesuai dengan kita ya namanya juga blog
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusuntuk Bung adrie, mungkin ini bisa diambil sisi positifnya yakni meningkatkan kemampuan tulis menulis dan menganalisis masalah secara lebih tajam. jadi tidak cuma menanyakan, kenapa masyarakat kita heboh
BalasHapusdan solusinya yang ditawarkan tidak hanya tanyalah pada rumput yang bergoyang
btw ta hapus soalnya yang tadi tambah gak nyambung.
:D
Ok Bung Adrie, semangat. ayo post lagi. yang lebih oke! :D
yg mengatai saya pengecut, masih jafar kah?
BalasHapuskl iya,
wah, anda muncul lg.
sepertinya anda sangat perhatian dgn blog saya ini, sampa2 meluangkan waktu secara rutin utk menengoknya, terimakasih sebelumnya.
kl saya tidak muncul dalam beberapa waktu, apakah iya saya pasti pengecut? saya rasa tidak. beberapa hari belakangan ini koneksi internet saya rusak dan saya tipe orang yang cukup enggan utk pergi ke warnet atau apa smacamnya, jadi saya tidak bisa menilik blog kesayangan saya ini.apakah masih bisa dibilang pengecut?
ada satu yg mau saya tanyakan, dibalik smua kritikan anda, hati saya kok mengatakan anda sepertinya ada konflik pribadi dan ketidaksukaan terhadap saya. belum - belum kok sudah emosi terus bawaanya, hhe.. klo boleh saya tahu, ada apa ya?
trimakasih.
oiya utk gupi atau yg laen yg menanyakan hal yg sama..
BalasHapusmaksud kata2 rumput yg bergoyang itu, adalah utk pertanyaan refleksi pada diri kita masing2 dan juga termasuk saya.
kl anda tanya pendapat pribadi saya knp hal itu terjadi, jawabnya: krn ekspektasi beberapa org terkadang berlebihan terhadap hal yg terjadi di luar negeri, tp terkadang malah mengesampingkan hal yg terjadi di dalam negeri. ini juga berhubungan dgn posting saya yg berjudul "Lebih Penting Mana?".bisa dibaca, utk petimbangan.
solusinya, sebenarnya kembali pada masing2 individu, bgmn ia bisa membagi prhatiannya. tp peran media juga penting dalam hal ini. saya pribadi, tidak suka bila ada media yg mementingkan berita2 yg komersial saja atau berita2 yg terjadi jauh disana, tp malah melalaikan berita yg terjadi di negeri kita sendiri dan terjadi pd saudara2 kita sendiri.pdhl bangsa kita butuh perhatian besar dari bangsanya sendiri.masih byk masalah disana sini..
utk hal pelantikan presiden, smoga bsok ketika presiden kita yg baru terpilih, tanggapan dan ekspektasi masyarakat bisa jauh lebih meriah lg. Kl masyarakatnya antusias dan tidak cuek, saya yakin, insyaallah presidennya akan bekerja lebih baik, karena ia tahu, banyak rakyat yg menanti2 hasil karya dan kinerjanya.SALAM BANGKIT INDONESIA!
Salam kenal kepada bung adrie...
BalasHapusSetelah membaca dengan seksama blog anda, dan membaca komentar semuanya yang ada di sini.
Sebelumnya saya meminta maaf atas kedangkalan pengetahuan saya.
dalam forum ini tidak ada yang salah, semua ada benarnya.
Mungkin ada yang menggunakan penyampaian yang kurang mengenakkan, mungkin disebabkan latar belakang sosial dan budaya kita yang berbeda-beda...
Tetapi kita harus mengambil maksud, tujuan dan makna yang tersirat di dalamnya. Haraplah maklum negeri kita adalah negeri dengan bermacam-macam budaya. Apabila kata-kata yang mungkin memancing emosi anda, anda jangan terpancing menjawab. (saya salut anda tdk langsung mengomentari pendapat para khalayak yg di sini)
Seorang pemimpin harus dapat mendengarkan pendapat rekan, rakyat dan lain2... jangan hanya mendengarkan kata hati sendiri. Negara kita adalah negara demokrasi. Semua pendapat disini harus kita pilih yng benar dan baik untuk negeri ini. . .
untuk itu mari kita berjuang bersama-sama untuk negeri tercinta ini, yaitu
INDONESIA...
dan satu lagi
Negeri ini masih BELAJAR untuk menuju yang terbaik...^^
mari kita memberikan karya yang terbaik bagi masyarakat, bangsa , negara dan dunia
dan kita tunjukkan kepada dunia....
Arti sebenarnya Merah-Putih
trimakasih bung galih atas komennya, salam kenal juga..
BalasHapussaya setuju,memang di muka bumi ini ada bermacam2 jenis manusia, yang mempunyai cara berkata dan berperilaku masing2.dan saya juga seorang manusia yg sedang belajar utk memahami kemajemukan itu.mengenai saya yg mungkin sedikit terpancing emosi, wlpn salah, tp menurut saya itu hal yg manusiawi. tp saya byk belajar dari hal ini, smoga kita smua bisa menjadi lebih baik.
Indonesia memang sedang blajar. dan mari kita semua mendukung,agar tercipta Indonesia yg lebih BERSIH, BERADAB, dan BERETIKA.
SALAM BANGKIT INDONESIA!
BANGKIT INDONESIA
BalasHapusblog walking..
BalasHapuskeep posting!
sy cinta indonesia!
Jujur aja, ptama kali Q baca blog ini ya dr postingan temen2Q yg kepancing emosix bc komentar sdr Jafar. Trus Q cek sndiri & ya wajar mnurutQ mrk emosi krn tnyt emg komentarx SANGAT NGGA ETIS utk org yg NGAKUX sdh lulus SD, aplg yg dikomen dgn ngga etis itu temenQ sndiri yg uda ckp lama Q kenal & Q ckp taw kualitas kinerjax.
BalasHapusQ jg pny blog & blogQ isix dangkal bgt, cm curhatanQ sehari2 yg sederhana, tujuanx cm spy org taw gmn perasaanQ saat nulis postingan itu. Bs diblg ga ada maknax lah dibanding Adrie yg b'usaha buka mata qt dgn blogx ini. Utk blogQ mgkn bs dilihat dgn ngeklik link namaQ ato gmn, Q rd ga ngerti proses scripting di sini...
However, I think it's been quite long enough since I started my career in journalism. Sdkt banyak Q taw lah mana artikel yg b'kualitas & mana yg ngga krn dlu kdg2 Q merhatiin artikel2 yg dikoreksi editor t4Q kerja sbg penulis essay. Mnurut pndptQ, sjauh ini postingan Adrie uda ckp kritis walo kdg emg agak ngambang.
Hwm, jd nglantur soal diriQ sndiri. Balik lg de, ke komen sdr Jafar. Sbnrx sblm Q bc klarifikasi dr Adrie yg blg kt2 "tanyakan pd rumput yg bgoyang" itu, Q uda nyadar klo dy b'maksut memancing qt utk b'pikir lbi luas & mgkn bs post artikel yg lbi baik. Yap, ksalahan ptama Jafar t'letak di situ: Sdr Jafar, klo emg Anda mengaku intelek, s'harusx Anda jg sadar hal itu.
FYI, di t4 Q mnempa ilmu skrg ini, sistem yg digunakan adl diskusi tutorial. Jd qt dikasi skenario gtu trus disuru ngembangin ptanyaan2 di skenario tsb. & Sdr Jafar, Anda taw? Skenario2 itu benar2 ngambang & NGGA memancing ptanyaan. But still, pinter2x qt cari ptanyaan.
Yg ke-2, mnurutQ alasan Adrie mgunakan kt2 "rumput bgoyang" itu jg dgn ptimbangan dr segi diksi a.k.a pemilihan kata. Yg namax nulis artikel kan jg hrs merhatiin segi bahasa. Gmn carax biar menarik. & mnurutQ pemilihan kt2 Adrie itu ckp bagus kok. Standard, maybe. But still, kalangan pembaca blog bukan cuma kaum intelek (yg ktx Anda adl slh satux) yg taw diksi2 tingkat tinggi. Lbi baik gunakan pilihan kt yg akrab di telinga masyarakat ketimbang bicarain feses yg anak SD blm tentu tau (adekQ anak SD & dy ga taw pas Qtny feses itu apa). Aplg pgunaan dialog 2 org yg mnurutQ ckp cerdas krn jujur aja m'bwt p'cakapan utk mnyampaikan suatu ide itu ga mudah. Oia, Q stuju ama Papang & Gilang (hidup parasitologi Lang! XD), feses itu normalx konsisten & tenggelam, hehe :D Kcuali klo ada Giardia lambria dkk (wah OOT).
Dgn adax Jafar yg mngatakan dirix intelek, rasax kok bias ya... Q jd meragukan apa sbnrx definisi dr kt "intelek" itu. MnurutQ Jafar ini lbi ky org Indonesia yg protes ga trima dirix sbg slh 1 org Indonesia dikritik drpd org yg kritis. Klo emg merasa kritis & intelek, shrsx Anda bs menulis lbi baik drpd Adrie ato seenggakx m'berikan solusi yg masuk akal & mgunakan bahasa yg lbi etis, bukan bhs org2 yg tidur di kolong jembatan - oh bukan, maksutQ bhsx si Jafar ini bhkn lbi rendah drpd mrk yg hidup di kolong jembatan krn mrk2 ini m'gunakan bhs rendahan di t4 org2 rendah jg, bukan spt Jafar yg m'gunakan bhs rendahan di t4 org2 yg di SD suda diajari etika (oia, ini jg jd ptanyaanQ: klo emg uda lulus SD, kok kyx si Jafar ini ga taw apa itu 'etika' ya? Hwm...).
Well... It's just another pointless opinion, I guess... Ngambang jg klo Qbc2, tp ya namax pndpt, mnurutQ bukan mslh ngambang-ga ngambang tp mutu-ga mutu. & dgn bhs yg Qusahakan seenggakx sdkt intelek dgn mngikuti norma kesopanan (krn aslix Q NGGA merasa intelek, cm mgkn pny 1-2 pengalaman & opini yg bs di-share di dunia tulis-menulis yg sejatix pny kode etik t'sendiri & bukan asal nyeplos), Q kok merasa komenx sdr Jafar jauh lbi ngambang drpd postinganx Adrie yg dy komen...
& bukanx Q mw ikut campur, tp Q pikir klo emg Anda bs mengatai temenQ ini pengecut, apakah di rumah Anda pny kaca? Krn mnurutQ, klo Anda bs berefleksi sbg org yg bukan pengecut, knp Anda ga mw mngakui klo semisal emg pny mslh pribadi dgn dy? Sebab mnurutQ komentar2 Anda emg mjurus ke arah konflik pribadi... - still, no offese lo ya... Skali lagi: BUKAN MW IKUT CAMPUR, Q cm heran aja...
Oia, bwt Adrie, smangat bloggingx yo Drie! Jo lali ro Q, walopun dlu mgkn qt jrg slg mnyapa, haha. Tp seenggakx pas SMA qt 1 kls MOS & 1 majalah jg... Yo jo ngantek lali lah yo, hehe :D
BalasHapusChange this Indonesia using ur blog! OK? ;)
Mngkn posting di atas sdh terlalu basi tuk diperbincangkan namun saya msh sdkt terusik dgn karya yg bs dibilang sbg SASTRA UREK-UREK tsb.
BalasHapusSbg seorang awam yg berintelek rendah, saya akui itu, bolehlah saya stidaknya menuangkan kata-kata usikan saya sbg slh satu makhluk di dunia ini yg mempunyai hak asasinya tuk beratraktif ria apabila saran responsif otaknya terangsang oleh suatu rangsangan yg mengirimkan impuls ke mata kirinya shg yg terjadi hanyalah buraian mata merah (katarak).
Maap, terlalu lama saya berbicara tanpa pokok di atas, langsung saja menuju gondomanan. Jangan anggap ini adalah sebuah lelucon krn apa yg saya tulis msh tetap kalah lucunya dengan postingan yg berjudul "Obama atau SBY?".
Sekali lagi saya sbg org AWAM berintelek RENDAH, sekilas membaca judul tsb saja yg saya terka adlh bacaan yg nantinya akan menyingkap kupasan topik berintelek TINGGI. Tp apa adanya kah???
Hampa adalah kosong, kosong adalah hampa..Kutipan kata2 biksu tong itulah yg akhirnya dpt dijadikan sbg konklusi. Org awam aja ngga tw maksud dr tulisan tsb,,bagaimana dg mereka yg lbh berintelek???
Namun hnya mereka2 saja yg MERASA DIRINYA LEBIH TAU eeemmmmm atau SOK TAU??? Tanpa dasar referensi kuat dg gampangnya mereka menuliskan dan mengomentari bacaan tersebut (termasuk saya bisa dkata demikian).
Cukup sudah, komentar tak berisi saya mengomentari inti posting di atas yg sama tak berisinya. Ulah alik saya deretkan mata saya dari atas sampai ke bawah pada page ini,DAN TERNYATA beberapa komentar yg muncul SANGAT JAUH LEBIH MENARIK adanya dibandingkan dengan SASTRA UREK-UREK di atasnya. Sungguh mengesankan.. Seharusnya page ini tanpa bacaan inti di atasnya sudah cukup menarik. Karena pembaca hanya akan menyita waktunya dg percuma apabila membaca bacaan yg berjudul "Obama atau SBY?" tsb terlebih dahulu.
Di sayiDAN TERNYATA lg beberapa cercaan pun muncul sejalan dengan apa yg terlintas di pikiran saya. Ibarat belok kiri sebelum perempatan tuk menghindari kemacetan, apa slhnya mereka yg mengumpat menuangkan besitan pikiran mereka sesuai dengan keinginan mereka tuk menghindari kemacetan yg ditempuh org2 kebanyakan agar tak terjerembab dalam kepadatan hiruk pikuk bangjo.Kita hargai saja mereka yg mengumpat toh itu jg keyakinan mereka,,kl memang bnr adanya apa slhnya mengumpat???
Sbnrnya bahasa umpatan sm seperti halnya dengan bahasa2 yg lainnya. Anggap saja itu bahasa asing mereka yg lazim kita dengar semacam you, yes dan no. Umpatan mereka bs kita artikan sbg no (tdk sepaham). Haruskah sbg org berintelek tinggi menyikapinya dgn kemarahan atas ketidaksepahaman itukah???
Mari kita tuangkan air perdamaian..
bung adrie yang sangat nasionalis,
BalasHapussaya sakit kepala akut.
teman anda yang pertama menuduh saya tidak lulus SD.
lalu teman anda yang kedua menuduh saya mengaku-aku sebagai lulusan SD.
sekarang saya bingung apakah saya lulus SD atau tidak.
saya ingin sekali menjawab semua kalimat yang ditujukan pada saya.
tapi saya tak punya banyak waktu pagi ini.
langsung saja saya mulai.
tocchan.
tulisannya lah yang paling memuakkan.
biar saya perjelas betapa memuakkannya tulisan tocchan.
siapapun, tolong sampaikan komentar saya padanya.
wahai jurnalis memuakkan,
anda memuakkan bukan hanya karena anda menuduh saya ngaku2 sebagai lulusan sd [camkan ya, saya nggak pernah ngaku2 sudah lulus sd], tetapi juga karena anda mengaku -dan sepertinya bangga, dan
pake bahasa inggris pula- sudah cukup lama berkarir dibidang jurnalistik, lalu anda mengklaim diri anda sedikit banyak tau mana artikel yang berkualitas dan mana yang tidak sebagai seorang penulis essay,
dan pada akhirnya anda sebagai penulis essay dibidang jurnalistik yang mengaku bisa membedakan mana artikel yang berkualitas dan mana yang tidak tanpa rasa berdosa mengganti 'aku/ku' dan '-nya'
dengan variabel 'Q' dan 'x'.
saya tidak masalah dengan ketidakbakuan tulisan anda.
yang jadi masalah adalah, "hey, anda itu penulis essay, jurnalis pula !!"
wow, anda seperti mengkhianati profesi anda sendiri.
yah, bisa dibilang pengkhianatan anda sehina dokter yang berobat ke Ponari.
lagipula sistem anda membuat mata letih sebelum membaca.
saya lebih memilih membaca tulisan umar yang tidak lebih berisi daripada tulisan anda daripada membaca tulisan anda.
seindah2nya tulisan, jika tidak dikemas dengan baik, tak akan terbaca dengan baik pula tulisan tersebut.
seharusnya hal ini dimengerti dengan baik oleh seorang penulis essay.
jurnalis pengkhianat,
coba bayangkan, apa jadinya media jika semua jurnalis menulis seperti anda?
masalah berikutnya....
anda menuduh saya [lagilagi saya menjadi tertuduh] punya masalah pribadi dengan adrie.
saya terjemahkan ini sebagai "jafar, komentarmu subjektif !"
subjektifkah komen saya?
anda tidak bisa dong melihat semua caci maki celaan dan hujatan sebagai sesuatu yang PASTI subjektif, dan sebaliknya.
mungkin anda tak mau percaya, tapi saya cukup yakin saya mencerca dengan sangat objektif.
anda bisa menyebut puisi pertama sebagai tulisan yang subjektif, tapi puisi itu hanyalah pembukaan.
dan segera disusul dengan komentar yang dilengkapi fakta dan argumen sebagai bukti keobjektifannya.
apakah saya emosi? ya, saya memang emosi.
tapi perlu anda pahami, tak peduli siapapun penulisnya, saya pasti emosi baca tulisan seperti itu.
lalu apakah emosi sama dengan subjektif? seharusnya tidak.
saya tidak mengerti kenapa bisa dibilang subjektif.
justru tulisan andalah yang sangat subjektif.
ingat, anda menyertakan kalimat ini :
"... aplg yg dikomen dgn ngga etis itu temenQ sndiri yg uda ckp lama Q kenal & Q ckp taw kualitas kinerjax."
anda secara tidak sadar telah menjilat seorang calon pembangkit negeri ini.
jurnalis penuduh dan penjilat,
coba bayangkan, apa jadinya jika semua tulisan di media berisi tuduhan tanpa bukti?
[terlalu sulit untuk membayangkan semua jurnalis adalah penjilat]
hey jurnalis,
jangan asal membaca dan menulis. analisislah.
lalu, jika anda punya asumsi. buktikanlah.
jangan asal tuduh!
dan hey,
saya heran dengan kalimat ini :
"(krn aslix Q NGGA merasa intelek, cm mgkn pny 1-2 pengalaman ...".
apakah anda jurnalis yang merasa tidak intelek?
atau hanya karena anda takut dituduh sok intelek?
anda merendah? atau ingin menghindar?
atau anda memang benar benar tidak intelek?
kalau anda tidak intelek bagaimana bisa menjadi jurnalis?
saya tidak berniat MENCELA di alinea ini.
saya BERTANYA dan butuh jawaban.
anda paham tanda tanya (?) kan?
atau anda biasa menggantinya dengan variabel lain?
hmmmm....
p.s. : jangan lari dari fakta bahwa anda sudah berani ikut campur.
faktanya adalah,
BalasHapussebagian penduduk negara ini menggemborkan obama.
penduduk negara ini yang menggemborkan obama sadar dan memiliki alasan untuk menggemborkannya.
karena jika tidak, mereka tak akan menggemborkannya.
[kita tidak mungkin sok peduli masalah palestina jika tak mengerti konflik dibaliknya. semacam itulah.]
lalu sampai pada hari dimana para penulis bodoh ingin menulis.
pokok masalahnya adalah
"kenapa sebagian penduduk negera ini menggemborkan obama?"
penulisA : "Obama adalah presiden amerika kulit hitam pertama. "
penulisB : "Obama memiliki nama tengah Hussein."
penulisC : "Obama yang hebat itu pernah tinggal di negara kita!"
penulisD : "mari kita tanyakan pada rumput yang bergoyang."
penulisE : "nggak tau kenapa, padahal dia dulu seorang pecundang waktu SD di menteng. sukanya pipis di celana.
bahkan dicelana temannya juga. "
tulisan siapa yang paling baik?
mungkin E, jika yang dia bilang adalah fakta. karena ini adalah fakta yang tidak diketahui banyak orang saat ini.
mungkin penulis A akan mendapat sesuatu saat membaca tulisan B dan C
mungkin penulis B akan mendapat sesuatu saat membaca tulisan C dan A
mungkin penulis C akan mendapat sesuatu saat membaca tulisan A dan B
mungkin penulis ABC akan mendapat sesuatu saat membaca tulisan E
dan tak ada kemungkinan bagi mereka mendapat sesuatu dari tulisan D
karena D hanya bertanya balik pada mereka dan seolah olah mau menyadarkan mereka.
hei mister pembangkit,
kau kira bangsa ini tidak sadar saat mereka menggemborkan Obama?
mereka bahkan lebih tau daripada anda kenapa obama pantas digemborkan.
kasi saya 1 saja alasan kenapa kita tak pantas menggemborkan obama.
adakah sesuatu dari Obama yang hina?
kasi saya SATU saja alasan.
hanya karena kita tidak menggemborkan presiden kita lantas kita tak pantas menggemborkan presiden amerika?
hanya karna pesta kita tidak meriah lantas kita tak pantas bertandang ke pesta yang lebih meriah?
sekarang anda paham kenapa saya menganggap komentar saya keren.
[saya belum pernah bilang komentar saya keren. tapi saya sadar kok.]
kenapa? karena tidak lucu jika saya menulis seperti ini
jark : "tulisan adri seperti tai ngambang di kloset..... tidak seperti tulisan jafar."
mono : "kenapa bisa begitu? padahal dia adalah calon pembangkit negeri ini sedangkan jafar hanyalah awam tak lulus SD. "
jark : "wah, saya juga tidak tau. tanyakan saja pada rumput yang bergoyang...."
adakah sesuatu yang mendapatkan sesuatu setelah membaca percakapan jark dan mono?
tidak.
jark dan mono murni menghina adrie. [dan sebelum membaca percakapan itu kita semua sudah tau sehina apa dia.]
seperti mark dan jono yang meremehkan bangsa ini. [hanya menegaskan bahwa kita ini remeh. siapa sih yang tidak sadar kalau bangsa ini remeh?]
ya ampun, masih lanjut toh?hehe.
BalasHapusdan lagi topik kritisinya masih sama aja. cuma masalah kata2 kasar..yato?
padahal intinya sih tetep sama,cuma kedua belah pihak (kubu adri dan jafar)berputar2 dalam mengungkapkan masing2 opininya.
padahal bukane sesuatu yang penting itu, seharusnya dijelaskan dengan sederhana ya? hehe.
saya gemes bgd deh ama mas jafar yang seneng banget nanggepi kritisi balik dari teman2nya adri (padahal aku juga temene adri). saya jadi sungguh penasaran dengan artikelnya mas jafar.. minta alamat blognya dong mas,kayaknya opini anda tu orisinil deh..jadi ingin visit..hha.
oiya, kalo saya boleh berpendapat, artikel yang bagus itu kalo dibuat berdasarkan nalar. dan mengkritisi kehidupan sehari2 kita sendiri juga oke kok.asal analisis logikanya jelas..gitu.hehe.
menggambar apa yang kau lihat
menulis apa yang kau dengar
jadi, kayaknya kalo menulis harusnya berdasarkan apa yang kita tahu, gitu..
Wah² masih pada berdebat ya...
BalasHapusTapi suka deh liat komen²nya umar & jafar, jadi inget BCL (beringas, cerdas, & lugas), huhuhu, piss ☺
Tapi menurutku lho ya, mungkin, sekali lagi MUNGKIN, komen² kayak gtu bisa muncul, SALAH SATUnya karena tampilan dari blog ini yang bisa dibilang "menggelitik" nurani.
Kenapa saya katakan "menggelitik" nurani?
Karena pada saat netter membuka blog ini, netter disuguhi banner & foto si empunya blog yang "wah".
Dengan konten banner bendera merah putih serta garuda pancasila dan foto profil yang bercorak presidensial. Maka, wajar jika pembaca mengira bahwa si pemilik blog lagi "nyapres". Tapi jika sang pembaca rajin membaca ato menonton berita, maka pembaca pasti tahu lah kalo si pemilik blog bukanlah seorang capres. Oleh karena itu, sangatlah wajar jika sang pembaca yang budiman berasumsi bahwa si empunya blog adalah tipe orang yang sangat perduli dengan kemajuan dan eksistensi bangsa ini yang berkarya melalui tulisan² cerdasnya yang menggugah.
Dengan tampilan yang "wah" itu pula, sangat manusiawi kalau pembaca tertrigger untuk berekspektasi yang muluk pada postingan² di blog ini, ya minimal dapat "mengadem ayemkan" perasaan mereka yang sedang tak menentu terhadap bangsa ini karena krisis fundamental yang terjadi hampir di segala sektor kehidupan.
Kita semua pasti familiar sekali terhadap pameo "harapan besar, kecewa besar".
Dalam hal ini, mungkin ada pembaca yang terlanjur menaruh harapan berlebih pada postingan² di blog ini, namun kenyataannya mereka merasa tulisan si pemilik blog (terutama "Obama atau SBY?) basi lah ato ngambang lah ato ga mutu lah. Sehingga hal² tersebut membuat harapan mereka sebelumnya berakhir pada kekecewaan yang mendalam.
Dan karena karakter masing² individu itu berbeda, maka lazim jika ada pembaca yang tidak puas kemudian berkomentar dengan bahasa yang menurut si pemilik blog ato komentator lainnya adalah bahasa yang tidak beradab. Padahal jelas sekali walau bahasanya tidak beradab tapi pola pikirnya beradab. Bahasa tidak bisa dijadikan tolak ukur terhadap kecerdasan ato intelektual seseorang, karena bahasa hanyalah sekedar alat komunikasi. Bahkan kecerdasan verbal dalam tes IQ pun tak bisa menggambarkan bahwa orang itu hobinya misuh² ato ngga.
Tapi yang jelas, komen² yang berbahasa kasar itu malah meningkat traffic dari blog ini (sepertinya), hehehehe...
Btw, menanggapi komen gilang tentang feses, maaf kalo saya salah, ya maklum itu bukan bidang saya. Saya hanya membuat hipotesis berdasar penyelidikan di TKP, hahahaha...
Salam dahsyat!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussori2 diapus. salah dikit
BalasHapusiya,,
mas papang dan mas jafar ada blog ga?
saya penasaran dengan kalian.
hehhe..
terutama ma mas papang yang bisa menguraikan sesuatu dengan baik. pendapatnya juga bagus menurut saya.
hehe.
Semakin byk komen yg hadir,apapun itu bentuknya, merupakan sebuah pembelajaran buat saya, yg semoga akan meningkatkan kemampuan saya dalam berbagai hal..terimakasih utk rekan2 semua..
BalasHapusBenar kata RIA dan COPEY di atas, kl boleh saya minta alamat blog mas jafar dan papang..agar saya bisa belajar lebih banyak lg..
Jujur, saya memang bercita2 jd presiden,(wlpn mungkin ada diantara anda yg menganggapnya tak pantas). Tapi apa salahnya menggantungkan cita2 setinggi langit, asalkan disertai dgn usaha dan doa, toh perjalanan ini masih panjang..
Smoga kita semua bisa memberikan yg terbaik demi kebaikan bangsa kita..SALAM BANGKIT INDONESIA!
Ya sebenarnya saya punya blog, tapi setelah menyadari bahwa saya tak punya bakat di bidang citizen journalism, ya akhirnya hampir setahun saya ga pernah posting lagi. Jadi anggep aja saya ngga punya blog, hehehe...
BalasHapusMerepresentasikan ide melalui sebuah tulisan itu bagi saya adalah siksaan tersendiri, bahkan bisa saya sebut sebagai malapetaka jika saya mendapat tugas membuat essay. Mungkin mengimplementasikan ide secara langsung adalah yang cocok buat saya,he4..
Btw, blog ini urlnya panjang bgt kyk kereta, jadi sori kalo saya terpaksa buat redirrect di http://adrie.co.nr
Salam Dahsyat!
saya mau tau blpg bung Jafar yang lulus SD, kitis, dan sepertinya pandai menulis?
BalasHapustai ngambang pun tidak akan kita temukan di sana..
Bwt Tn. Jafar yg akhirx menampakkan diri jg stlh ckp lama saya tggu kok nda muncul2 gtu loh. Hwm... Ya t'seralah Anda mw blg saya p'khianat ato apa, tp toh ini dunia maya, ga sdkt yg nulis dgn bhs SMS & yg saya tulis di atas BUKAN ESAY melainkan hny KOMENTAR di dunia maya ttg tulisan ssorg yg kbtulan saya kenal. Jujur saja saya sdkt merasa aneh krn ktika m'baca komentar Anda yg mencerca saya habis2an di atas, saya bukanx emosi, malah ingin tertawa. Yaa... Mgkn pertanda bhw saya lbh dewasa menanggapi komentar yg saya anggap krg etis drpd Anda ya Bung Jafar, jadi ngga masalah bwt saya utk m'tertawakan diri sndiri & m'baca seiprit segi hikmah yg mgkn diambil dr cercaan Anda lalu dlm hati saya berkata,"Wah, benar jg ya!" Mungkin juga karena sudah cukup lama bergerak di bidang jurnalistik, saya sudah biasa mendengar cela dan cerca mengenai tulisan saya. Hanya saja smp saat ini saya msh dibwt t'heran2 dgn betapa bebalx Anda yg tdk blajar utk sdkt b'sikap etis, aplg ini bukan blog Anda m'lainkan blog org lain. OK, saya mgkn jg tdk blajar dgn ttp m'gunakan bhs SMS saat b'komentar di blog ini krn saya rasa m'gunakan bhs yg baku pun tdk akan t'lalu bnyk m'bantu saya m'bwt Anda mengerti bhw sbnrx saya hny tdk suka dgn cara Anda m'ungkapkan ssuatu dgn tdk etis. Saya jg akui, bhs2 umpatan itu bhs biasa, sama spt yes, no, & teman2x, tetapi spanjang yg saya tangkap dr komentar2 teman2 lainx, permasalahan bukan t'letak pd apakah itu bhs sehari2 yg biasa ato bukan, tp pd KETIDAKETISAN Anda krn m'gunakan kata2 tsb dlm mengomentari karya org lain, aplg di t4 umum spt blog ini. Ya kalo tnyt bukan itu yg sbnrx dimaksud teman2, saya minta maaf. Mnurut saya, saya memang ngga intelek kok.
BalasHapusWell, saya ngga mw bicara banyak, m'debat ini & itu ky sblmx deh krn sptx agak useless jg bicara dgn org spt Anda. Masalahna saya org Jawa sih, jadi ya pepatah "sing waras, ngalah" (yang waras, harus mengalah) itu sudah jadi makanan sehari-hari saya & yah, saya rasa itu pilihan yg tepat utk saat2 spt ini. Saya cm ingin m'jwb bbrp ptanyaan yg Jafar ajukan pd saya.
Saya mengatakan saya ngga intelek krn memang saya ngga merasa (di alinea pertama saya suda blg kan?), krn mnurut saya yg namax 'intelek' itu relatif skali & b'gantung pd pnilaian org2 thd saya. Mgkn Bung Jafar pikir saya ngga intelek, tp sp taw org lain b'pikiran saya lbh ngga intelek drpd yg Bung Jafar kira. Pd dsrx saya menganut prinsip "lbh baik merendah pdhl MUNGKIN saya mampu drpd omong besar pdhl sesungguhx saya lbh tdk pny apa2". Itu saja kok.
Ngomong2 komentar ptama saya jg bukan sdg m'jilat, toh mnurut saya ngga t'lalu bnyk untungx saya m'jilat Adrie krn pd dsrx km ngga t'lalu akrab & pandangan kami sptx jg ckp b'beda. Plg2 ya cm menjaga silaturahmi saja, tp ya silahkan ding klo Anda m'anggap saya sdg m'jilat. Gmn2 kan itu opini Anda.
Lalu ttg saya menuduh Anda tdk lulus SD, yah itu krn Anda smpt blg sdh b'canda dgn intelek. Tp rasax kok bhs sarkas Anda bhkn tdk m'cerminkan intelektualitas lulusan SD, gtu maksut saya... Jujur saja sbnrx saya mengakui Anda memang intelek (nyatax Anda bs m'hidupkan blog ini dgn m'bwt suatu fenomena spektakuler m'lalui kritik Anda) tp jd tampak tdk intelek krn pilihan kt Anda yg m'bwt saya ingin meyindir :P
Dan trakhir, ttg saya yg menanyakan apakah Anda pny mslh pribadi dgn Adrie, saya bukanx m'anggap kritik Anda subjektif, saya bahkan m'anggap sbnrx inti kritik Anda itu benar: tulisan Adrie memang agak mengambang dan krg b'makna. Saya cm heran, apakah suatu kritikan tajam & pedas perlu disampaikan dgn kata2 yg kasar krn seingat saya Simon Cowell pun tdk pernah m'kritik para finalis American Idol m'gunakan kata2 "sh*t" a.k.a "tai", "f*ck" a.k.a "bajingan" (yg sbnrx brarti "meniduri" tp dlm konteks makian, "f*ck" bs diartikan "bajingan"), dan teman2x. Fakta lainx adl teman2 komentator bs m'berikan kritikan & mnyampaikan opini mrk tanpa hrs m'gunakan kata2 kasar.
Yah, itu saja sih... Jujur saja saya sbnrx agak malas m'nanggapi krn klo ditanggapi pun pasti hny akan b'ujung debat kusir tanpa ujung yg hny akan m'bwt saya (dan mgkn Bung Jafar serta teman2 yg lain jg) jd emosi, tp tnyt akhirx saya banyak nulis jg, hahaha. Bhsx bhs SMS pula! Ahahay... Maklum deh, chatting mania gtu :P Saya rasa stlh ini Bung Jafar akan kembali t'pancing oleh komentar saya & mgkn akan mengatai saya lbh dr yg dilakukanx sblmx, tp ah... Eh, aduh, saya kok mlh jd su'udzon... Yah, anyway on the way busway, kalopun tnyt nanti Anda ttp mencerca saya, mgkn memang plg baik adl mengambil sikap spt pmilik blog ini ya: bwt blajar aja, ya ga ya ga???
OK, met ngeblog aja smuax!!! Enjoy ur life & smoga qt bs lbh menerapkan etika dlm khidupan sehari2! Yay! :D Peace, love, en gawl!
P.S.: Bung Jafar, nda cm org2 di sini aja loh yg sinis dgn sikap sarkastik Anda. Kbtulan aja saya tlh mjd slh 1 org yg ckp berani utk m'ungkapkan pdpt saya ttg hal tsb. Yaa... Saya sarankan sih jgn melulu lah Anda mencerca saya, Adrie, ato siapa pun yg kelak akan ikut t'pancing emosix m'baca komentar Anda, tp gunakanlah pdpt2 kami thd cercaan Anda itu sbg bahan blajar krn manusia tdk ada yg smpurna, smw msh hrs sama2 blajar.
dear tocchan...
BalasHapuskamu sama sekali tidak menyimak. payah.
sepertinya kamu memang murni goblog...
dan jika saya harus menyerahkan kecerdasan saya demi kewarasan seperti yang kamu banggakan,
gila bukanlah pilihan yang buruk buat saya.
kalo kamu memang mau belajar, [saya tidak]
coba pelajari lagi delapan kata pertama pada alinea ke-5 dari komentarmu diatas.
[kamu juga menyerahkan konsistensimu?]
p.s. : jangan mimpi. apa yang bisa kupelajari dari kalian? ckckckck.....
hidup gila...
Permisi, Numpang iklan
BalasHapusTeknik Industri UGM punya acara
Ethnography Design Workshop 2009
Silakan visit link nya...
Terimakasih...
Fiuhhh…panas sekali disini.
BalasHapusMau ngomong apalagi ga tau deh. Dah disikat duluan ma Papang & Jafar…nulis buat Jafar aja deh…
Mr. Jafar, satu kata buat anda…BAJINGAN!!! (bagi orang lain yang kebetulan membaca dan merasa matanya terganggu, maaf. Mr. Jafar sendiri sudah mengklaim dirinya sendiri sebagai seorang bajingan di komennya yang ketiga, apalagi hal itu didukung dengan tingkah lakunya.)
Dalam konteks ide,over all saya setuju dengan anda.
Tapi ada beberapa bagian di komen anda yang pertama yang saya tidak setuju.
1.Anda menganalogikan tulisan ini dengan “tai”. Hal ini sangat tidak adil. Tidak adil bagi pemilik blog, dan tidak adil bagi “tai” itu juga. Anda menjumpai benda bertekstur lunak, berwarna kuning kecoklatan, dan berbau tak sedap. Tidak harus menjadi seorang intelek spt anda untuk bisa mendifinisikan benda itu sebagai tai.
Artinya, tai itu sendiri memiliki “karakter”. Dan “karakter” tidak saya temukan pada tulisan ini.
Mungkin lebih baik jika anda langsung mengatakan tulisan ini tidak berkarakter.
2.Anda bilang tulisan ini "ngambang". Dan dengan kemampuan intelektual yang saya miliki, saya bisa merasakan emosi negatif dari tulisan anda. Sehingga saya berkesimpulan anda menggunakan kata “mengambang” untuk sesuatu yang bersifat negatif. Lagi-lagi anda memperkosa makna kata. Banyak tulisan dan dialog-dialog “ngambang” yang begitu kuat, menggugah, dan hebat. Salah satu contoh, dialog ngambang antara dua mahasiswa ber-ras Aria, yang ada di buku karya Daniel Quinn, dengan judul Ishmael, halaman 42. Dialog yang singkat dan mengambang, hanya beberapa baris dan tidak disinggung lagi hingga buku itu selesai.
Agar lebih jelas, dialog itu seperti ini.(sekalian promosiin Ishmael).
Hans: Apa yang salah,Kurt? Kenapa kau selalu bermuram durja seperti ini?
Kurt:Kukatakan padamu. Ada sesuatu yang menggangguku- sangat mengganggu.
Hans pun bertanya, apa gerangan sesuatu itu.
Kurt: aku tak dapat menyembunyikan perasaan bahwa ada beberapa hal kecil di mana kita tengah berbohong tentangnya.
Ngambang bukan???
Tapi, dengan ke“intelek”an anda, pasti anda bisa merasakan kejeniusan dari dialog tersebut. Dialog ngambang ini bahkan menjadi begitu terkenal, sampai2 Paulo Coelho menjadikan dialog ini sebagai inspirasi di dua karyanya, dan beberapa kali membahasnya. Begitu juga dengan Jostein Gaarder.
Sehingga saya rasa tidak adil jika anda mengasosiakan kata ngambang dengan hal negatif. Saya lebih setuju jika kita menyebut “absurd” untuk tulisan tentang Obama dan SBY ini.
Lagipula blog ini lebih baik jika dibandingkan dengan blog2 yang hanya berisi pengalamn sehari-hari yang kebanyakan tidak berisi. Bukankah tidak adil bagi penyedia blog, yang bersedia menyediakan ruang buat kita secara gratis, dan bersedia menyimpan data tulisan kita, tapi kita malah memberikan sampah pada mereka. Tidak adil juga bagi pembaca yang bermaksud mengapresiasi tulisan.Seolah kita mengatakan pada mereka, “makan nih sampah!!!”. Kenapa gak sekalian aja acungkan jari tengah ke muka mereka…(wah, aku kayak Pram jaman Lekra aja…btw, akhir2 ini aku kok srg bgt pake istilah “tidak adil” ya?...sori,sori OOT).
Anda tidak harus melabrak seseorang hanya karena keterbatasan imajinasi orang itu. Dan kiranya anda dapat memaklumi si empunya blog, karena saya mengenal beliau, yang tak lain adalah mahasiswa hukum. Kita bisa bayangkan apa yang terjadi kalau penegak hukum kerjanya menghayal dan berimajinasi.
Btw, maaf kalo saya salah, ini Mr. Jafar yang algojo dan punggawa di FC Kaskus,bukan???(FC=Fight Club)
(Kalo iya, untuk Adrie…beware of this guy!!!)
Mr. Jafar punya blog atau URL lain??? Saya berminat sekali untuk mengapresiasi tulisan anda dan belajar dari anda kalau anda izinkan.
Dan kalo anda masih berminat untuk berkritisi-ria, anda bisa datang ke blog kami (kami, krn yg nulis btiga) di www.laskarpelanduk.wordpress.com. Dan jujur, saya sangat mengharapkan kunjungan anda. Ga usah takut, Anda kami terima apa adanya, bagaimanapun cara anda berekspresi dan berkomunikasi.hehe…
PEACE!!!
Ucok ‘the iron lion from zion’ Aritonang
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushehehe
BalasHapusayooooolaaaahhh teman2 sesama bangsa Indonesia...
kenapa harus ribut?
emang sih ini forum kebuka banget...
namanya juga internet,iya gak?
tau bob marley dan pengikutnya para rastaman itu kan?
mereka itu gembel, hidup acak2an, tapi jujur banyak hal yang saya pelajari dari mereka...
mereka damai, full of love mannn... (meskipun cara mereka untuk memperoleh kedamaian berbeda, hahaha)
masa iya kita kalah ama mereka, para-pecinta-rumput-berambut-gimbal?
Kita ini bangsa Indonesia, bangsa yang "katanya" terkenal ramah dan halus. Kenapa mesti komentar-komentar yang kesannya sangat offensive harus meluncur? Padahal enak lho kalo nulisnya cuma "eh, ini ada salah lho..." atau "kayaknya materi blogmu kurang dalam deh, coba gini..."
Asik kan? hahaha
"tak gendong kemanamana, tak gendong kemanamana"
salam perdamaian dan cinta mannn, hehe