( untuk kepentingan penulis, nama tokoh utama telah disamarkan )
Cerita ini mungkin tidak menarik atau bahkan tabu untuk kalian baca, tapi entah kenapa hasrat saya untuk menceritakannya, tidak terbendung lagi.
Awalnya, cerita ini bermula ketika saya mulai memasuki dunia SMA. Saat itu, saya sedang mengikuti rangkaian acara Masa Orientasi Siswa di sekolah saya. Ketika hari cukup panas, udara tipis, dan situasi cukup menegangkan, saya memutuskan untuk berdiam di kelas bersama beberapa teman satu kelompok. Tiba – tiba tak ada angin tak ada hujan, di jendela kelas, muncul sesosok remaja yang cukup menarik perhatian saya. Badannya tak tinggi juga tak pendek, tak kurus juga tak gemuk, berkacamata, dan memiliki bahasa tubuh yang cukup aneh di mata saya. Saya tak kenal siapa dia, namun anehnya dia langsung merasa akrab dan mengajak saya berbicara sepatah dua patah kata. Mulanya saya tak memikirkan hal itu, tapi sepeninggal orang itu, saya cukup penasaran dengan keberadaannya.
Akhirnya saya memutuskan untuk mencari tahu, saya bertanya pada seorang teman bernama Luqman, yang ternyata tinggal sedaerah dengan orang itu. Dengan Bahasa Jawa saya pun bertanya,
“ Kae ki sapa e?”, tanyaku pada Luqman.
“ Kae ki kancaku SMP, ning mbantul, jenenge Michael.. “, Luqman menjawab pertannyaanku dengan penuh semangat.
“ Oooo..”, saya mencoba memahami apa yang dikatakannya.
Itulah awal perkenalanku dengan seorang teman bernama Michael. Dan akhirnya, hal itu berlalu begitu saja, tanpa saya hiraukan.
Satu hari, dua hari,dan tiga hari berlalu, sekarang saatnya penetapan kelas untuk siswa baru di SMA ini. Betapa terkagetnya saya, ketika Michael tergabung dalam kelas yang sama denganku, di kelas 10.4.
Awal – awal kami menjalani hari di kelas baru ini terasa biasa saja,seperti halnya di dunia sekolah lainnya. Dari sekian banyak siswa di kelas ini, ada beberapa yang cukup dekat denganku, seperti Asep, Bayu, dan tentu saja Michael. Pertemanan kami berjalan apa adanya, seperti layaknya anak SMA pada umumnya.
Setahun berjalan sudah, dan sekarang saatnya penjurusan untuk masuk ke program IPA atau IPS. Saya pun memutuskan untuk masuk ke program IPS, karna saya tidak tertarik ( atau bahkan tidak mampu, saya tak tak tahu ) sedikitpun dengan IPA.
Lagi – lagi, awal tahun ini saya dikagetkan, karna Michael ( lagi – lagi ), berada di kelas yang sama denganku. Namun, kekagetan ini tentunya berbeda dengan kekagetan tahun lalu, saya cukup senang dengan kehadirannya, karna saya sudah cukup akrab dengannya.
Dua tahun kami menjalani kehidupan di kelas IPS ini, penuh dengan intrik dan hal – hal aneh lain, saya cukup dekat dengan Michael dan beberapa teman yang lain. Tawa, canda, amarah, kesedihan kami lalui begitu saja. Namun, saya merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan teman saya yang bernama Michael ini. Saya seringkali jengkel ( atau bahkan marah ) dengannya, atas apa yang telah dia perbuat. Tapi saya rasa begitu juga yang dia rasakan padaku, atas apa yang telah saya perbuat padanya.
Namun dibalik semua itu, Michael dan beberapa teman – temanku yang lain, telah memberikan warna lebih dalam hidupku. Pembelajaran yang tidak kudapatkan di bangku sekolah, bisa kudapatkan di pertemanan yang penuh warna ini.
Sekarang kami sudah tercerai, masuk ke gedung – gedung yang berbeda, sesuai dengan apa yang kami cita- citakan. Saya sungguh berharap kita semua dapat meraih semua apa yang kita impikan, khusunya Michael. Saya percaya, dibalik semua kemalasan dan keengganannya, bila bersungguh – sungguh, ia akan mendapatkan apa yang ia inginkan.
Selamat jalan kawan, sampai jumpa di dunia yang sesungguhnya.
Senin, 29 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dri, kamu masih normal, kan? G' punya hubungan 'istimewa' sama Kyudho, kan? kan? kan? :D
BalasHapusngawur wawe simsim ki..
BalasHapushmm . . adrie .
BalasHapussebegitu cintanya kmu sama 'michael' .
smpe2 dibawa2 ke blogmu .
ckckck .
nek kanbgen ki yo di telpon wae taa . .
jekakak ! :DD
ciyee ciyeee..
BalasHapuskangen ki mesti
teralu bagus nama michael untuk menyamarkannya...
BalasHapusmendingan yang laen...
bastard...
atau bedebah dalam bahasa indonesia..
amin amin....
ho o ik. kok jenenge apik banget. kok duduk tukijan atau ngatemi.*hahaha piss
BalasHapusoalah ini toh yang kamu maksudkan ahaha
ko kamu gak ceritakan sifat aneh michael?
BalasHapusjadi bingung, apa yang dianggap lucu
*padahal wis reti
mang asline sapa to dri? jadi penasaran akuu..hmm..
BalasHapus